Senin, 16 November 2015

Kota Banjarbaru Mulai Tidak Aman!

KEJADIAN yang menewaskan seorang remaja di kawasan taman Van Der Pijl Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu, 15 November 2017 memunculkan stigma baru bahwa Banjarbaru kini mulai tidak aman. Betapa tidak, kawasan yang harusnya aman karena hanya berjarak 20 meter dari objek vital rumah dinas walikota, nyatanya menjadi saksi bisu peristiwa memilukan hingga menelan korban jiwa.  Dilansir harian Radar Banjarmasin, Senin 16 November 2017, pada Minggu (15/11) dini hari sekitar pukul 03.30 Wita, dua orang Pelajar SMK PGRI 1 Kota Banjarbaru yang sedang menikmati malam minggunya di Taman Van Der Pijl Kota Banjarbaru bernasib tragis.   Mereka berdua dibegal dua orang tidak dikenal dengan menggunakan senjata tajam. Salah seorang korban Dendi (17) warga Gang Mufakat Martapura Kabupaten Banjar meninggal Dunia. Tidak hanya itu saja, sepeda korban dibawa kabur oleh kawanan begal. Sedangkan sang kawan yang juga korban Maulana (17), warga Awang Bangkal Karang Intan Kabupeten Banjar, mengalami luka tusuk di pinggang, dan tangan kanannya.   Korban yang selamat Maulana (17) saat ditemui wartawan di RSUD Banjarbaru mengatakan, sebelum kejadian mereka sedang santai-santai di Pos Taman Van Der Pijl sejak pukul 01.30 Wita, habis jalan-jalan malam mingguan. Awalnya dirinya berlima dengan teman-teman, tak lama kemudian tiga orang temanya pamit membeli bensin ke arah simpang empat Banjarbaru.   “Jadi tertinggal saya dengan Dendi saja, tak lama kemudian datang dua orang tidak dikenal mendekati kami dari arah Lapangan Basket. Sepertinya mereka mengincar kami, saya juga melihat mereka lama didekat lapangan basket itu,” ungkapnya.
TERKAPAR : Korban Dendi (17) warga Gang Mufakat Martapura Kabupaten Banjar tewas dibegal di taman Van Der Pijl Kota Banjarbaru.
KEJADIAN yang menewaskan seorang remaja di kawasan taman Van Der Pijl Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu, 15 November 2017 memunculkan stigma baru bahwa Banjarbaru kini mulai tidak aman. Betapa tidak, kawasan yang harusnya aman karena hanya berjarak 20 meter dari objek vital rumah dinas walikota, nyatanya menjadi saksi bisu peristiwa memilukan hingga menelan korban jiwa.

Dilansir harian Radar Banjarmasin, Senin 16 November 2017, pada Minggu (15/11) dini hari sekitar pukul 03.30 Wita, dua orang Pelajar SMK PGRI 1 Kota Banjarbaru yang sedang menikmati malam minggunya di Taman Van Der Pijl Kota Banjarbaru bernasib tragis.

Mereka berdua dibegal dua orang tidak dikenal dengan menggunakan senjata tajam. Salah seorang korban Dendi (17) warga Gang Mufakat Martapura Kabupaten Banjar meninggal Dunia. Tidak hanya itu saja, sepeda korban dibawa kabur oleh kawanan begal. Sedangkan sang kawan yang juga korban Maulana (17), warga Awang Bangkal Karang Intan Kabupeten Banjar, mengalami luka tusuk di pinggang, dan tangan kanannya.

Korban yang selamat Maulana (17) saat ditemui wartawan di RSUD Banjarbaru mengatakan, sebelum kejadian mereka sedang santai-santai di Pos Taman Van Der Pijl sejak pukul 01.30 Wita, habis jalan-jalan malam mingguan. Awalnya dirinya berlima dengan teman-teman, tak lama kemudian tiga orang temanya pamit membeli bensin ke arah simpang empat Banjarbaru.

“Jadi tertinggal saya dengan Dendi saja, tak lama kemudian datang dua orang tidak dikenal mendekati kami dari arah Lapangan Basket. Sepertinya mereka mengincar kami, saya juga melihat mereka lama didekat lapangan basket itu,” ungkapnya.

Dia menambahkan, sekitar pukul 03.30 Wita dua orang tersebut mencoba mendekati mereka, Lana yang curiga langsung memberi kabar pada Dendi (17) untuk segera beranjak dari taman tersebut. tetapi malang tidak dapat ditolak, belum sempat menyalakan sepeda motor mereka kedua orang pembegal tersebut sudah didekat mereka.

“Mereka teriak-teriak Woi-woi, lalu saya sudah berfirasat tidak baik. Saya suruh Dendi untuk cepat menyalakan kendaraan, cepat Den bejauh kata saya. Belum sempat nyala motornya, saya yang duduk dibelakang kena tusuk di pinggang sekali. Lalu mau ditusuk lagi saya pegang senjatanya mencoba melawan, tangan saya luka. Karena panik lalu saya lari ketengah jalan meminta tolong,” jelasnya.

Saat panik itulah dirinya tidak mengetahui apa yang terjadi dengan temannya Dendi (17). Saat dirinya mencoba menengok kebelakang Dendi sudah terkapar di pinggir jalan, persis di samping taman Van Der Pijl, seberang rumah Dinas Walikota Banjarbaru. Tak lama berselang dirinya juga sempat melihat kedua tersangka membawa motor Mio milik Dendi kabur kearah Banjarmasin dengan melawan arah jalan.

“Saya lari ketengah jalan tidak ada yang menolongi, banyak orang yang lihat tapi tidak berani menolong. Di depan rumah walikota juga sepi tidak ada Satpol PP, jadi saya lari ke arah Unlam, saya tidak tahu lagi keadaan Dendi saat itu,” ungkap siswa kelas 1 SMK PGRI Martapura tersebut.

Setelah itu dirinya barulah bertemu dengan tiga orang temannya Putra, Novi, dan Jaya yang sebelumnya pamit membeli bensin. Setelah itu barulah dirinya ditolong teman-temannya tersebut, dan polisipun tak lama datang ke lokasi, lalu dirinya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.

Dilokasi kejadian sendiri terlihat genangan darah korban perampokan tersebut, tak lama berselang polisi melakukan identifikasi, dan menutup darah tersebut dengan pasir. Dirinya mengaku tidak kenal dengan para perampok tersebut, tetapi dirinya ingat dengan ciri-ciri pelaku dua orang tersebut.

“Mereka pakai jaket serba hitam, masih kelihatan muda sekitar umur 25 tahunan, tinggi kurus-kurus, saya tidak kenal sama sekali dengan para pelaku. Dendi juga tidak pernah bercerita kalau ada masalah dengan orang. Dendi itu orangnya baik tidak pernah ada masalah, dan setahu saya dia tidak punya musuh,”terangnya.

Sedangkan Dendi (17) warga Gang Mufakat Martapura yang menjadi korban meninggal dunia mengalami luka tusuk di Pinggang kiri, dada kiri, dan punggung kanan. Menurut Informasi korban meninggal ditempat kejadian, dan tidak sampai mendapatkan perawatan medis. Korban tak lama di bawa ke rumah duka oleh keluarga untuk di kebumikan.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Banjarbaru AKP Abdul Mufid membenarkan kejadian tersebut, dia mengatakan saat ini kasus tersebut sudah dalam penanganan pihak Kepolisian.

“Kasus Pencurian dengan kekerasan ini masih kita dalami, saksi korban juga sudah kita mintai keterangan terkait kronologis dan ciri-ciri tersangka. Semoga saja Himbauan kepada masyarakat dan anak-anak remaja agar tidak keluar terlalu larut malam, serta menghindari tempat sepi yang bisa memicu tindak kejahatan. Diharapkan kepada orang tua juga lebih memperhatikan dan memberikan pengawasan kepada anak-anak mereka, apalagi yang masih kecil dan remaja.  []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar