Jumat, 01 Januari 2016

Sejarah dan Konsep Awal Desain Rumah Minimalis

Rumah minimalis ditengah hutan

Indonesia saat ini sedang booming desain rumah minimalis. Banyak sekali orang menggandrungi gaya ini dilihat dari konsepnya yang cukup simpel. Bahkan, tidak sedikit orang yang menjadi follower desain rumah minimalis, sekedar untuk ikut-ikutan tanpa mengetahui konsep minimalis yang sebenarnya. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika mengetahui sejarah desain rumah minimalis sebelum Anda merancang dan menerapkannya untuk tempat tinggal Anda. 

Sebenarnya, jika ditilik dari sejarah desain rumah minimalis, konsep ini sudah diusung sejak lama. Sejarah Desain Rumah Minimalis berawal di tahun 1920-an. Dan mengalami perkembangan, walaupun belum begitu dikenal. Pada waktu itu, akibat terjadinya Perang Dunia I, terjadilah resesi ekonomi di Eropa. Inflasi tinggi terjadi dimana-mana, seluruh lapisan masyarakat mengalami kesulitan, terutama kalangan menengah ke bawah. Semua harga barang mengalami kenaikan, begitu pula harga sewa rumah. 
Gambar akibat perang dunia ke 1
Akibat tragedi inilah, para arsitek mencari solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Diadakan sebuah kongres CIAM (Congrès International d'Architecture Moderne) di Frankfurt, Jerman, di tahun 1929. Kongres kali itu mengusung tema low cost housing yang ditujukan bagi kalangan miskin. Ketersediaan rumah murah diterapkan melalui mekanisme standardisasi dan rasionalisasi untuk membangun rumah dengan cepat, mudah, dan tidak menghabiskan terlalu banyak biaya.

Untuk menghemat bahan dan waktu, metode yang digunakan pada saat itu adalah sistem produksi massal atau pabrikasi. Dengan dibantu oleh teknologi konstruksi rangka baja dan beton pra-cetak, upah tenaga kerja dan biaya produksi akhirnya berhasil ditekan. Karena rasionalisasi tersebut mengedepankan aspek fungsionalitas, maka aspek estetika agak dikesampingkan. Alasan efisiensi lah yang menjadi pertimbangan dalam konsep minimalis pada saat itu. Bahkan, seorang arsitek bernama Adolf Loos mengatakan, ”ornament is crime”, untuk menekankan bahwa aspek estetika dengan penambahan dekorasi dan ornamen merupakan sesuatu yang diharamkan karena hal tersebut akan menambah biaya kerja maupun biaya perawatan.

Seiring berjalannya waktu, sejarah desain rumah minimalis sekitar tahun 1990, konsep desain ini perlahan-lahan mulai dikenal. Barulah sepuluh tahun kemudian, desain minimalis ini benar-benar menjadi trend dan banyak diterapkan untuk hunian rumah, hotel, café, maupun kantor. Dengan tidak melakukan pemborosan terhadap bahan baku terutama bahan baku yang berasal dari alam, sedangkan bahan baku alam tidak dapat diperbaharui, sehingga desain minimalis sukses menjadi suatu bentuk solusi atas permasalahan tersebut. Penggunaan material yang dibatasi, menjadi tantangan tersendiri bagi arsitek dalam membuat rancangan bangunan. Sehingga, ide-ide baru banyak bermunculan dari para arsitek untuk mendapatkan komposisi baru yang dapat disesuaikan dengan perkembangan jaman.

Konsep desain rumah minimalis juga mengalami perkembangan yang pesat di negara ini. Terutama setelah desain gaya mediteranian dan klasik mengalami penurunan. Karena tren dan masyarakat yang kurang memahami makna dan tujuan dari desain minimalis ini, maka banyak orang yang meniru konsep desain minimalis yang ada di Eropa dan Amerika. Perbedaan iklim tropis Indonesia dengan 4 musim di Eropa dan Amerika, justru menimbulkan pemborosan material. Contohnya dari penerapan sistem pencahayaan. 
Di luar negeri, pemilik rumah minimalis menghilangkan kanopi untuk mendapatkan cahaya matahari masuk ke dalam rumah. Jika hal ini diterapkan di Indonesia, akan mengakibatkan perabot di dalam rumah menjadi cepat rusak dan warnanya cepat pudar karena sinar matahari di Indonesia lebih panas daripada di Eropa dan Amerika. Hal ini tentunya adalah pemborosan karena akan mengeluarkan biaya perawatan perabot.
Deskripsi: Sejarah Desain Rumah Minimalis dan perkembangannya hingga saat ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar